Berbicara tentang bentuk uang Indonesia, uang kertas pecahan 500
rupiah dengan gambar orang utan begitu melegenda. Bahkan, uang pecahan
tersebut kerap kali dijadikan guyonan oleh anak-anak zaman dulu. Belum
lagi bentuk uang pecahan jadul lainnya yang tidak terlupakan hingga
sekarang.
Nah, berikut ini merupakan perubahan bentuk uang Indonesia dari tahun
ke tahun, dilansir dari www.wowshack.com. Bahkan mungkin, beberapa dari
kita ada yang tidak mengenal bentuk uang ini karena memang belum lahir.
Simak dam sekalian bernostalgia yuk!
1. Bentuk uang tahun 1945
Salah satu ciri bentuk uang terdahulu yakni tidak memiliki nomor seri
untuk pecahan sen. Dan orang terdahulu menyebutnya sebagai uang seri
ORI, yang merupakan kepanjangan dari Oeang Republik Indonesia. Seri ORI
I tertanggal 17 Oktober 1945 meskipun baru beredar jauh sesudahnya,
dilansir dari uang-kuno.com.
Bentuk uang tahun 1945 | copyright ATSnotes.com
Selain itu, bentuk uang terdahulu menggunakan pecahan sen dan rupiah.
Di antaranya pecahan 1 sen, 5 sen, 10 sen, setengah rupiah, 1 rupiah, 5
rupiah, 10 rupiah, hingga 100 rupiah. Untuk pecahan uang sen hanya
terdapat nominal yang tertulis besar di lembaran uang. Baru untuk
pecahan rupiah terdapat gambar pahlawan dan sudah memiliki nomor seri.
2. Bentuk uang tahun 1952
Berbeda dari tahun sebelumnya yang menggunakan pecahan sen dan hanya
terdapat huruf dan tidak memiliki nomor seri, tahun 1952 Indonesia
sudah mengeluarkan uang pecahan rupiah. Beberapa menggunakan gambar
pahlawan. Namun kebanyakan menggunakan gambar unik dan lambang yang
Indonesia banget.
Bentuk uang tahun 1952 | copyright ATSnotes.com
Jika sebelumnya hanya terdapat pecahan tertinggi 100 rupiah, di tahun
ini Indonesia sudah mulai mencetak pecahan 1.000 rupiah yang
bergambarkan seorang raja atau pangeran yang mengenakan mahkota
kerajaan. Begitu pula dengan pecahan lain yang menggunakan gambar unik
khas Indonesia.
3. Bentuk uang tahun 1958
Bentuk uang tahun 1958 lebih dikenal dengan seri pekerja. Bagaimana
tidak, uang yang dikeluarkan pada tahun ini dan sesudahnya didominasi
oleh gambar orang Indonesia yang sedang bekerja.
Bentuk uang tahun 1958 | copyrght ATSnotes.com
Mulai dari pecahan 5 rupiah hingga yang tertinggi 5.000 rupiah
terdapat gambar orang bekerja. Antara lain, wanita yang sedang membatik,
pengrajin, nelayan, orang yang bekerja di kebun karet, hingga wanita
petani yang memegang padi. Bentuk ini masih menggunakan gambar yang sama
untuk tahun setelahnya. Hanya saja mereka mengalami perubahan warna.
4. Bentuk uang tahun 1960
Untuk tahun 1960, banyak orang yang menyebutnya sebagai bentuk uang
seri Sukarno. Mulai dari pecahan 5 rupiah hingga 1.000 rupiah terdapat
kharisma gambar sang proklamator. Dan uang yang beredar di tahun ini
merupakan bentuk uang yang paling diincar orang mancanegara.
Bentuk uang tahun 1960 | copyright ATSnotes.com
Desain gambar semua pecahan uang di tahun 1960 hampir sama untuk
bagian depannya. Yakni menggunakan gambar bapak Soekarno dengan warna
yang berbeda untuk tiap pecahannya. Sedangkan gambar yang di belakang
mulai bervariasi seperti penari Bali hingga tokoh pewayangan Indonesia.
5. Bentuk uang tahun 1968
Jika tahun 1960an uang Indonesia menggunakan gambar bapak
proklamator, di tahun 1968 ini uang yang beredar menggunakan gambar
Panglima Sudirman. Sehingga, bentuk uang yang keluar tahun 1968 lebih
dikenal dengan uang seri Sudirman.
Bentuk uang tahun 1968 | copyright ATSnotes.com
Sama halnya dengan seri Soekarno, di pecahan uang tahun 1968 ini
terdapat gambar Sudirman di bagian belakang dengan warna yang berbeda
untuk tiap pecahan uangnya. Jika bagian belakang uang tahun sebelumnya
di dominasi gambar orang Indonesia dari berbagai daerah, uang seri
Sudirman justru dominan gambar tempat-tempat di Indonesia. Di samping
itu, uang seri Sudirman juga merupakan seri yang memiliki pecahan
terbanyak, yaki 11 lembar mulai dari 1 rupiah hingga 10.000 rupiah.
6. Bentuk uang tahun 1984
Nah, untuk uang yang dicetak tahun 1980an, gambar yang digunakan
bermacam-macam. Mulai dari gambar pahlawan, rumah adat, gunung, danau,
gedung, hingga flora dan fauna. Di tahun ini, Bank Indonesia
mengeluarkan 8 jenis uang kertas dengan gambar dan tema yang berbeda
serta pecahan minimal 100 rupiah.
Bentuk uang tahun 1984 | copyright ATSnotes.com
Salah satu di antaranya adalah pecahan 100 rupiah berwarna merah
dengan gambar burung dara mahkota dan bertanda air Garuda Pancasila.
Satu lagi ciri khas uang tahun 1984. Yakni semua uang pecahan yang
diterbitkan di tahun ini tidak memiliki variasi tanda air ataupun nomor
seri.
7. Bentuk uang tahun 1992
Adapun bentuk uang yang begitu lekat di hati untuk tahun 1992 adalah
pecahan uang 500 rupiah dengan gambar orang utan yang menjadi bahan
guyonan. Begitu pula dengan pecahan 100 rupiah dengan gambar perahu
layar (phinisi) yang kemudian pecahan uang tersebut lebih dikenal
sebagai 100 PL. Tak ketinggalan, pecahan 1.000 rupiah bergambar danau
toba di bagian depan dan orang yang sedang lompat batu di bagian
belakang yang sekarang susah untuk didapatkan.
Bentuk uang tahun 1992 | copyright ATSnotes.com
Selain itu, pecahan 5.000 rupiah bergambar alat musik sasando yang
dicetak dari tahun 1992 hingga tahun 2001. Adapun untuk pecahan 10.000
rupiah terdapat gambar Sultan Hamengkubuwono IX serta gambar candi
Borobudur di bagian belakang. Burung cenderawasih untuk pecahan 20.000
rupiah serta gambar mantan presiden Soeharto untuk pecahan 50.000 rupiah
yang hanya diterbitkan tahun 1993 dan 1994.
8. Bentuk uang tahun 1998
Bentuk uang tahun 1998 pada dasarnya tidak jauh beda dengan tahun
sebelumnya. Hanya saja, beberapa pecahan uang yang mengalami perubahan.
Di antaranya pecahan 10.000 rupiah, 20.000 rupiah, 50.000 rupiah, dan
tambahan pecahan 100.000 rupiah.
Bentuk uang tahun 1998 | copyright ATSnotes.com
Untuk pecahan 10.000 rupiah bergambar pahlawan perempuan Tjut Njak
Dhien di bagian depan yang terdiri dari 6 tahun cetak. Pecahan 20.000
rupiah yang semula burung cenderawasih berubah menjadi Ki Hajar
Dewantara dan kegiatan belajar di bagian belakangnya. WR Supratman
menjadi gambar pada pecahan 50.000 rupiah. Dan yang terakhir, uang
polymer kedua di Indonesia dengan gambar Soekarno-Hatta dalam pecahan
100.000 rupiah.
9. Bentuk uang tahun 2000
Sedangkan untuk tahun 2000 hingga sekarang, uang kertas pecahan
seribu rupiah menjadi bentuk uang yang melegenda. Gambar Kapitan
Pattimura yang memegang parang kerap kali menjadi bahan guyonan dan meme
lucu bagi orang-orang yang sedang kanker (kantong kering).
Bentuk uang tahun 2000an | copyrright ATSnotes.com
Selain uang seribuan yang begitu fenomenal, Indonesia memiliki
pecahan uang 5.000 rupiah bergambar Tuanku Imam Bonjol yang dikeluarkan
tahun 2001, uang 10.000 rupiah berwarna merah keunguan, 20.000 rupiah
dengan gambar Otto Iskandardinata dan pemetik teh, 50.000 rupiah, serta
pecahan uang kertas 100.000 rupiah dengan gambar pahlawan Soekarno –
Hatta. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di atas.
10. Bentuk uang tahun 2009
Nah, untuk tahun 2009 hingga sekarang, Indonesia masih menggunakan
bentuk uang tahun 2000an. Kendati bergambar sama, namun pecahan uang
tersebut memiliki ciri yang berbeda dari pecahan tahun 2000an seperti
tanda tangan, tahun cetak di bagian depan, serta tahun emisi di bagian
belakang.
Bentuk uang tahun 2009 | copyright ATSnotes.com
Di tahun ini pula, Indonesia mengeluarkan pecahan uang 2.000 rupiah
yang bergambarkan Pangeran Antasari, pahlawan nasional asal Banjarmasin.
Sedangkan di bagian belakang terdapat gambar Tarian Adat Dayak. Pecahan
2.000an ini dominan warna abu-abu dan berlaku sejak Juli 2009 yang lalu
hingga sekarang.
11, Bentuk Uang tahun 2016
Dijam kepemimpinan Presiden Jokowi BI telah menerbitkan pecahan uang baru yang berlaku mulai tanggal 19 Desember 2016. dengan rincian
Uang kertas terdiri atas nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.
Sementara uang pecahan logam terdiri dari Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.
Total ada 12 gambar pahlawan. Ada dua gambar pahlawan di pecahan Rp
100 ribu, dan masing-masing satu gambar pada pecahan lainnya.
Berikut detailnya:
1. Pahlawan Nasional Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Dr (HC) Drs. Mohammad
Hatta sebagai gambar utama pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan
pecahan Rp 100 ribu.
2. Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 50 ribu.
3.Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 20 ribu
4. Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 10 ribu
5. Pahlawan Nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 5.000.
6. Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 2.000.
7. Pahlawan Nasional Tjut Meutiah sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp 1.000.
8. Pahlawan Nasional Mr. I Gusti Ketut Pudja sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 1.000.
9. Pahlawan Nasional Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang
sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp
500.
10 Pahlawan Nasional Dr. Tjiptomangunkusumo sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 200.
11. Pahlawan Nasional Prof.Dr.Ir. Herman Johanes sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 100..
sumber : http://makassar.tribunnews.com/2016/12/19/begini-tampilan-uang-rupiah-baru-emisi-2016?page=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar